tribun-nasional.com – Indonesia menargetkan 310.000 sampai 650.000 kunjungan wisatawan Malaysia selama tahun 2023. Promosi wisata religi pun akan digencarkan guna membidik kedatangan wisatawan asal Negeri Jiran tersebut.
Salah satunya lewat pengembangan Masjid Istiqlal Jakarta sebagai destinasi wisata religi favorit di Tanah Air.
“Salah satu destinasi favorit untuk wisata religi yaitu Masjid Istiqlal dan ini adalah konsep yang sedang kami kembangkan bersama Imam Besar Masjid Istiqlal (Nasaruddin Umar),” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dalam Weekly Press Briefing di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (9/1/2023).
Ditambah lagi, dalam waktu dekat terowongan penghubung Gereja Katedral dengan Masjid Istiqlal juga akan diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo, akan kian menambah daya tarik dari kedua destinasi religi ini.
“Tidak lama lagi akan diresmikan oleh bapak presiden, terowongan yang menghubungkan Katedral dengan Istiqlal, ini adalah bagian dari kerukunan agama yang menjadi simbol kebhinekaan kita, yang menjadi harapan agar kita terus mendorong pariwisata berbasis religi, pariwisata halal dalam bingkai ke-Indonesiaan,” ujarnya.
Sementara itu, Deputi Kebijakan Strategis Kemenparekraf, Nia Niscaya mengatakan, target kunjungan wisatawan Malaysia pada 2023 merujuk pada data Badan Pusat Statistika (BPS) terkait kunjungan wisatawan mancanegara keseluruhan pada periode Januari-November 2022.
Data itu lalu ditambah dengan data ekstrapolasi dari jumlah kunjungan pada Desember 2021.
Untuk diketahui, pengertian ekstrapolasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yaitu perluasan data di luar data yang tersedia, tetapi tetap mengikuti pola kecenderungan data yang tersedia.
“Berdasarkan data kunjungan wisman Malaysia keseluruhan pada Januari hingga November 2022, dan Desember 2022 menggunakan ekstrapolasi dari Desember 2021, Kemenparekraf mematok target bawah 310.000, dan target atas 650.000 kunjungan tahun 2023,” kata Nia Niscaya dalam kesempatan yang sama.
Sehingga, kata Nia, target 310.000-650.000 kunjungan wisatawan Malaysia ditetapkan untuk mendapat jumlah kunjungan wisatawan yang berkualitas, termasuk segi lama tinggal (length of stay) serta kualitas belanja, bukan hanya jalan-jalan semata.
“Target yang ditetapkan ini di luar Mobile Positioning Data (MPD), karena kami ingin mendapatkan jumlah quality tourist. MPD adalah mobile positioning data yang datanya didapat dari BPS, menggunakan riil data (data asli),” papar Nia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.