Travel  

Jalan-Jalan Sambil Pertebal Iman Dengan Menelusuri Jejak Islam di 7 Negara Non-Muslim di Dunia

Jalan-Jalan Sambil Pertebal Iman Dengan Menelusuri Jejak Islam di 7 Negara Non-Muslim di Dunia

tribun-nasional.com – Bulan Ramadan bukan menjadi suatu alasan untuk libur traveling. Kebanyakan umat Islam akan menambah porsi ibadah mereka selama bulan puasa ini. Namun bukan berarti dengan traveling kita tidak bisa meningkatkan ibadah. Traveler bisa menyesuaikan tujuan traveling di bulan Ramadan dengan melakukan wisata muslim. Dengan begitu mereka bisa tetap jalan-jalan sambil mempertebal iman.

Wisata muslim bisa dilakukan dengan berbagai cara dan aturan tertentu. Mulai dari cara berpakaian hingga memilih destinasi berlibur. Kegiatan yang paling menarik adalah menelusuri jejak islam di berbagai belahan dunia. Selain bisa refreshing traveler juga akan mendapatkan tambahan wawasan yang luas tentang peradaban Islam di dunia sehingga diharapkan bisa makin meningkatkan ketakwaan mereka. Lantas negara mana saja yang musti dikunjungi untuk menelusuri jejak Islam? Berikut ulasannya.

1. Turki

Turki adalah sebuah negara yang memiliki jejak peradaban Islam yang sangat besar di Eropa. Negara ini juga menjadi destinasi wisata muslim yang tengah naik daun khususnya bagi traveler asal Indonesia. Hal ini dipengaruhi penayangan film yang mengangkat masa kejayaan Islam di sana pada zaman Dinasti Ottoman pada sebuah stasiun televisi swasta.

Tempat-tempat tersebut antara lain Blue Mosque, Hagia Sophia, Makam Fatih Sultan Mehmed, Masjid Suleymaniye dan lain sebagainya. Traveler juga bisa berkeliling kota Bursa yang pernah menjadi ibukota lama dari Ottoman.

2. Spanyol

Spanyol yang notabene bukanlah negara Islam ternyata memiliki sejarah tersendiri terkait keberadaan agama Islam di negara tersebut. Menurut sejarah yang didukung dengan bukti-bukti bangunan peninggalan umat Islam, ternyata Islam di Spanyol pernah berkembang sangat pesat. Bahkan saat itu umat Islam, Yahudi dan Kristen bisa hidup berdampingan dengan damai di sana.

3. Rusia

Rusia yang dikenal luas sebagai negara komunis pernah memiliki sejarah panjang tentang kejayaan Islam di sana. Islam pernah menduduki posisi yang terhormat di kekaisaran Rusia. Saat itu ibukota kerajaan Islam di Rusia berada di Kota Kazan. Seperti negara-negara lainnya, masuknya Islam di Rusia melalui jalur perdagangan dari wilayah Kaukasus kemudian berlanjut ke Moskow.

4. Yunani

Banyak peninggalan jejak Islam di Negeri Para Dewa, Yunani. Bahkan Parthenon di Athena pernah digunakan sebagai masjid tempat beribadah umat Islam. Umat Islam pernah menetap di Yunani selama lebih dari lima abad saat kekaisaran Ottoman berjaya. Masuknya Islam di Yunani bermula atas undangan Kekaisaran Bizantium untuk mengekang Serbia.

5. Bosnia-Herzegovina

Bosnia-Herzegovina adalah negara pecahan Uni Soviet yang menganut sekulerisme namun demikian negara ini memiliki sejarah panjang kejayaan Islam di dalamnya. Islam masuk ke Bosnia melalui perdagangan di abad ke-14. Kemudian pengaruh Islam kian luas saat Khalifah Muhammad Al-Fatih dari Turki melebarkan pengaruh Islam melalui jalur politik.

6. China

Mayoritas penduduk China beragama Kong Hu Chu dan Budha, umat Islam di sana hanya sebagai kaum minoritas. Namun demikian Islam juga pernah berjaya di sana pada beberapa ribu tahun yang lalu. Kita amat mengenal Jalur Sutera, nah di sepanjang wilayah di China yang dilalui Jalur Sutera ini Islam berkembang pesat.

7. Inggris

Islam memiliki sejarah panjang nan dramatis kala masuk ke negeri Ratu Elizabeth. Kisah bermula pada tahun 1889, saat itu putra seorang pendeta gereja Metodis, William Henry Quilliam membuka Institut Muslim Liverpool di Kota Liverpool. Ia disebut-sebut sebagai orang Inggris pertama yang memeluk agama Islam. Saat ia memutuskan untuk masuk agama Islam ia mengubah namanya menjadi Abdullah.

Banyak kegiatan religius yang bisa dilakukan selama traveling salah satunya adalah berkeliling dunia menelusuri jejak Islam. Dengan demikian kita bisa makin bersyukur telah diberi kehidupan di negara yang menjunjung tinggi nilai toleransi beragama sekaligus meningkatkan ketakwaan kita.

Tinggalkan Balasan