tribun-nasional.com – >
KOMPAS.com – Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengimbau Pemerintah Daerah untuk mengajak masyarakat berwisata di dalam negeri agar tidak terjadi defisit di sektor wisata, dalam sebuah pidato di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, pada Kamis (29/9/2022).
“Sekali lagi, tolong masyarakat diajak. Pak Gubernur, Pak Bupati, Pak Wali Kota, ajak masyarakat untuk berwisata di dalam negeri saja,” kata Presiden, dikutip dari laman Sekretariat Kabinet.
Adapun Presiden menyampaikannya dalam pengarahan kepada seluruh menteri, kepala lembaga, kepala daerah, pimpinan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), panglima komando daerah militer (pangdam), kepala kepolisian daerah (kapolda), dan kepala kejaksaan tinggi (kajati), Kamis.
Menurut Jokowi, banyaknya masyarakat yang bepergian ke luar negeri akan berpotensi memicu defisit di sektor wisata. Hal ini karena jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Tanah Air juga belum meningkat.
“Ini kita bisa defisit ini wisata kita, yang datang ke sini belum banyak, yang keluar malah banyak sekali. Hati-hati devisa kita bisa lari lagi, kalau caranya kita tidak rem. Hati-hati,” tutur Presiden.
Indonesia, lanjut Presiden, memiliki banyak daerah wisata yang baik, antara lain Bali, Labuan Bajo, Wakatobi, Toba, Raja Ampat, Gunung Bromo, Yogyakarta, Bangka Belitung, Borobudur, dan Jakarta.
Dalam waktu yang sama, Jokowi juga mengungkapkan, banyaknya pejabat yang beramai-ramai ke luar negeri dalam situasi krisis global seperti saat ini.
Presiden kemudian mengatakan bahwa dirinya mendapat lebih dari 20 undangan ke luar negeri dalam setahun, namun tidak semuanya dihadiri. Jokowi menekankan agar kunjungan ke luar negeri sebaiknya yang mendatangkan manfaat bagi Indonesia.
“Saya datang paling dua atau tiga karena betul-betul saya rem. Ini ada manfaat konkret enggak, sih? Karena juga keluar uang kita ke luar itu. Jadi hal-hal seperti itu, rem,” katanya.