tribun-nasional.com – Perayaan Hari Ulang Tahun ke-266 Kota Yogyakarta bakal digelar selama sembilan hari pada 1-9 Oktober 2022, dan menargetkan hingga satu juta wisatawan.
“(Menargetkan) 500 ribu sampai satu jutaan (wisatawan) di bulan ini,” kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Wahyu Hendratmoko, saat ditemui di Balai Kota Yogyakarta, Senin (26/9/2022).
Ia melanjutkan, walau pihaknya tidak memberikan paket wisata khusus selama perayaan tersebut, namun para pelaku wisata sudah menawarkannya kepada para calon-calon wisatawan.
“Tidak secara resmi, tetapi dari pihak ASITA (Asosiasi Tour dan Travel Agent), PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) menjajakan event ini jadi daya tarik,” ucapnya.
Pada 29-30 September 2022, Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta juga berencana mempromosikan perayaan ini ke acara Pesona Budaya Nusantara, dengan mengundang sebanyak 90 pembeli potensial.
“Kita promosikan ada 14 rangkaian berbagai macam genre olahraga, seni, budaya, bahkan pencinta kopi kita manjakan,” kata Wahyu.
Tak hanya mempromosikan pada pelaku wisata lokal, tambahnya, perayaan ulang tahun ini juga akan mengundang YouTuber mancanegara untuk mempromosikan pariwisata Kota Yogyakarta.
“Mengundang influencer di tanggal 6, 7, dan 8 Oktober – undang mereka ke Kota Yogyakarta untuk jadi konten medsos (media sosial). Ada YouTuber Singapura, Malaysia, dan nasional,” ungkapnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya, mengatakan, Wayang Jogja Night Carnival akan kembali diselenggarakan sehubungan dengan perayaan ini.
Ia berharap diadakannya kembali Wayang Jogja Night Carnival akan dapat mengundang wisatawan.
“Wayang Jogja Night Carnival sudah masuk agenda kalender event Kemenparekraf (Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif),” ujarnya.
Menurutnya, HUT Kota Yogyakarta ke-266 merupakan acara yang spesial karena saat ini masuk dalam masa transisi dari pandemi menuju endemi.
“Kita inginkan semangat yang terbangun Kota Yogyakarta ini adalah semangat untuk menunjukkan tekad bersama. Ini bagian dari situasi di mana kita ingin bangkit kembali menuju situasi normal, kondusif sebagaimana masa dahulu sebelum pandemi Covid. Itu direpresentasikan pada tema Sulih Pulih Luwih,” jelas dia.