Bisnis  

Sulsel ekspor komoditi halal sebanyak 378,50 ton

tribun-nasional.com – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mengekspor sejumlah komoditi halal sebanyak 378,50 ton senilai Rp66,43 miliar menuju negara Arab hingga Australia.

Kepala Dinas Perdagangan Sulsel Ashari Radjamilo di Makassar, Minggu mengemukakan bahwa pihaknya bersama GPEI (Gabungan Perusahaan Eksportir Indonesia) turut serta mengambil bagian dalam rangka peringatan HUT ke-353 Sulsel melalui ekspor.

“Dalam kurun waktu tiga hari bersama dengan Ketua GPEI, beliau yang memberikan barang hingga terkumpul sekitar 378,50 ton dengan nilai 4,55 juta dolar Amerika setara Rp66,43 miliar,” urai Ashari.

Adapun komoditi yang akan diekspor seperti kemiri, mente kupas, cacao, udang tempura, ikan segar, tepung rumput laut, dan lainnya yang semuanya merupakan produk halal.

Sementara tujuan ekspor yakni Arab Saudi, China, Jerman, Thailand, Malaysia, Jepang, Australia, Singapura, Rusia dan Amerika.

Pada pelaksanaannya, Dinas Perdagangan Sulsel bekerjasama dengan PT Mandiri, Balai Karantina Ikan, Balai Karantina Pertanian, Bea Cukai, Pelindo, Peti Kemas dan lainnya.

“Alhamdulillah ini adalah produk halal yang kami kirim ke negara Arab, termasuk Jepang, Thailand, Rusia. Terpenting adalah kami bersama dengan para eksportir Gabungan Perusahaan Eksportir Indonesia (GPEI) mengambil bahagian dari hari jadi sulsel ke 353 tahun,” kata dia.

Terkait rencana selanjutnya, Ashari mengemukakan bahwa tidak akan pernah berhenti ekspor, sebab Sulsel memiliki potensi alam untuk dilakukan ekspor terhadap berbagai komoditi Sulsel.

Sementara Ketua GPEI Sulsel Arif R menjelaskan bahwa produk halal merupakan produk yang sudah siap konsumsi. Seperti ikan olahan dan tepung rumput laut.

“Semua, produk yang halal itu memang sudah hampir 80 persen setelah tiba di negara tujuan langsung bisa dikonsumsi, tentunya dengan ekspor halal, negara yang dituju merupakan negara Muslim ada juga non-Muslim tapi kecil,” katanya menjelaskan.

Menjadi catatan bahwa pada produk halal itu sangat dijaga higienitasnya, kesehatan dan kehalalannya.

“Tentunya sebagai negara Islam terbesar di dunia dalam populasi umat Islam, potensi ekspor halal dari Sulsel itu masih terbuka dan mempunyai peluang yang lebih besar,” kata Arif.

Tinggalkan Balasan