tribun-nasional.com – Jakarta Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, mengingatkan kepada pelaku Usaha Mikro Kecil (UMK) bahwa kondisi perekonomian global saat ini dalam ketidakpastian.
Hal itu disampaikan saat memberikan NIB kepada 550 pelaku UMK perseorangan dari wilayah Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan, Kamis (20/10/2022).
Enam+
Akan tetapi, kata Bahlil, Indonesia dapat berbangga dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini yang lebih baik dibandingkan dengan negara-negara G20 lainnya. Menurut Bahlil, kondisi ini juga merupakan hasil dari kontribusi pertumbuhan UMKM di Indonesia.
“Hati-hati dunia sekarang kondisinya gelap. Ini benar. Saya tidak bermaksud menakut-nakuti. Kita harus berbangga pertumbuhan ekonomi Indonesia terbaik dibandingkan negara-negara G20. Saya yakin yang melakukan ini adalah UMKM. Oleh karena ekonomi gelap, tidak seorangpun yang bisa meramal ekonomi dunia. Tapi kita punya secercah harapan,” kata Bahlil Lahadalia.
Bahlil pun mengapresiasi para pelaku UMKM yang telah berhasil menjaga benteng ekonomi Indonesia baik pada saat terjadinya krisis ekonomi pada tahun 1998 lalu maupun saat ini di tengah kondisi pandemi Covid-19.
Menteri Bahlil menegaskan, tidak hanya usaha besar saja yang dapat menguasai ekonomi Indonesia, tetapi itu juga merupakan hak bagi seluruh pelaku UMKM di Indonesia.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Arahan Langsung Jokowi
Dalam kesempatan yang sama, Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan adanya arahan langsung Presiden Joko Widodo untuk mengintervensi dan memastikan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dapat berdiri setara dengan usaha besar lainnya.
Erick menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia didukung oleh 65,4 juta UMKM, yang mayoritas dijalankan oleh para wanita Indonesia.
“Karena itu kami hadir di sini. Terutama Pak Bahlil yang mempermudah izin-izin berusaha. Tapi itupun tidak cukup. Karena itu sejak awal, kami dari Kementerian/Lembaga lain diajak untuk memastikan program ini disinergikan. Tidak berdiri sendiri-sendiri. Banyak sekali program dilakukan pemerintah, tapi karena berdiri sendiri-sendiri tidak maksimal. Ini bedanya. Presiden mendorong kami, menteri-menteri, bersatu membuat program yang konkret, bukan wacana,” pungkas Erick.
Enam+
Cukup Punya e-KTP dan NIB, Pengusaha Mikro di Jatim Bisa Dapat Bansos
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) telah menyiapkan dana kurang lebih Rp 18 miliar di 2022. Dana ini untuk memberikan bantuan kepada para pengusaha mikro di daerah tersebut.
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak mengatakan, di Jawa Timur terdapat kurang lebih 30 ribu pengusaha mikro. Masing-masing pengusaha tersebut akan mendapat bantuan sosial sebesar Rp 600 ribu.
“Untuk pelaku usaha mikro ada anggaran Rp 18 miliar untuk 30 ribu penerima,” kata Emil dalam Rapat Koordinasi Pusat dan Daerah Pengendalian Inflasi Tahun 2022 di Hotel Shangri-La, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (14/9/2022).
Emil menjelaskan bansos ini diberikan kepada pelaku usaha mikro yang mengalami dampak akibat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Syarat untuk mendapatkan bansos ini hanya perlu melampirkan e-KTP dan Surat Keterangan Usaha (SKU) atau Nomor Induk Berusaha (NIB).
“Syaratnya cukup dengan e-KTP dan NIB saja, kalau belum punya silakan dibuat dulu karena prosesnya mudah,” kata Emil.
Pendaftaran dilakukan ke dinas yang menangani koperasi dan usaha mikro di masing-masing kabupaten/kota. Setelanya, nanti data tersebut akan diusulkan kepada Pemerintah Provinsi Jatim.
Adapun penyalurannya dilakukan melalui transfer dan diberikan setela penetapan P-APBD 2022. “Diberikan sekali pada bulan minimal Oktober setelah penetapan P-APBD 2022,” kata Emil.