Bisnis  

Pelindo Lembar optimis angkutan logistik dan penumpang tetap tumbuh

Pelindo Lembar optimis angkutan logistik dan penumpang tetap tumbuh

tribun-nasional.com – PT Pelindo (Persero) III Cabang Lembar, Nusa Tenggara Barat, optimistis angkutan logistik maupun penumpang bisa tumbuh mencapai 10 persen karena aktivitas ekonomi diperkirakan cukup bagus meskipun ada tantangan resesi global pada 2023.

“Kami tetap optimis angkutan logistik dan penumpang kapal melalui Pelabuhan Gilimas dan Lembar bisa tumbuh positif pada 2023,” kata General Manager Pelindo Cabang Lembar Wahyu Agung Prihartanto, di Kabupaten Lombok Barat, Kamis.

Ia mengatakan para pengamat ekonomi memperkirakan akan terjadinya resesi ekonomi global pada 2023.Namun, Indonesia bisa terdampak atau tidak tergantung pada kekuatan perekonomian nasional yang juga bisa mempengaruhi aktivitas penyeberangan kapal pengangkut logistik dan penumpang orang.

“Angkutan logistik tidak bisa dihindari dari pertumbuhan perekonomian dunia, tapi kami optimis operasional yang ada saat ini bisa bertumbuh,” ujarnya.

Pihaknya masih memiliki keyakinan jika angkutan logistik dan penumpang orang melalui Pelabuhan Gili Mas dan Pelabuhan Lembar di Kabupaten Lombok Barat tetap tumbuh walaupun relatif kecil.

Pertumbuhan tersebut juga melihat proyeksi pertumbuhan ekonomi yang dikeluarkan Bank Indonesia.

Wahyu menambahkan pergerakan yang bisa didorong agar aktivitas penyeberangan kapal tetap bergerak, yakni dengan cara pemenuhan kebutuhan domestik akan logistik antara satu provinsi dengan provinsi lainnya, antara satu pulau dengan pulau lainnya dalam satu provinsi.

Sementara itu untuk ekspor komoditas diperkirakan masih rendah, terlebih ketika ekonomi dunia belum stabil.”Kami fokus melayani angkutan logistik dalam negeri saja dulu karena itu yang lebih pasti untuk saat ini,” ucapnya.

Ia mengatakan keberadaan Pelabuhan Gilimas dan Pelabuhan Lembar yang dikelola Pelindo III Cabang Lembar merupakan infrastruktur perhubungan laut yang diharapkan mampu menekan disparitas harga di daerah satu dengan daerah lainnya, khususnya di kawasan timur Indonesia.

“Kalau distribusi barang sudah lancar karena ditopang infrastruktur pelabuhan, ya harapannya barang di satu daerah tidak berlebih dan daerah tidak kekurangan,” katanya.