tribun-nasional.com – Para calon pengusaha properti diimbau untuk mencermati pentingnya penyusunan atau penyiapan strategi dan konsep bisnis agar proyek tidak mangkrak.
“Calon pengusaha properti harus mengetahui risiko yang ada agar tidak asal dan menerabas. Selain itu, harus bisa menyusun strategi yang tepat,” kata Founder AKN Group Andy Natanael dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin.
Andy menuturkan pelaku properti harus mengetahui arus kas (cash flow) dan perhitungan cash in dan cash out yang berimbang serta memiliki perencanaan bisnis.
Di sisi lain, para pengusaha diajak tidak lengah saat memasuki bisnis properti sekalipun pascapandemi COVID-19 saat ini.
“Pengusaha tidak boleh lengah. Tantangan bisnis properti masih tinggi. Apalagi pascapandemi, banyak pengusaha yang gagal setelah memasuki dunia properti,” ujarnya.
Para calon pengusaha properti juga perlu membekali diri dengan pengetahuan. Menurut Andy, banyak pengembang properti mengalami kegagalan karena kurang persiapan dan pengetahuan.
“Kita tidak bisa terjun dalam bisnis properti tanpa ada pengetahuan. Makanya perlu adanya pembelajaran,” tuturnya.
Ia mengatakan kunci utama dari bisnis properti adalah memahami pengetahuan dasar properti seperti cara pasar properti bekerja, tren pasar, dan perkembangan terkini tentang dunia properti.
Sementara itu, Chief Executive Officer (CEO) Greatedu Ade Irma Setya Negara sepakat tentang pentingnya calon pengusaha properti memiliki bekal pengetahuan.
“Karena itu, kami bersama Yayasan Pesantren Property Indonesia menggelar program pendidikan dan pelatihan bagi para calon pengusaha properti,” ujarnya.
Melalui pendidikan dan pelatihan itu, literasi masyarakat tentang bisnis properti diharapkan lebih meningkat, dan para pengembang muda dan tangguh tercipta.
“Kian banyak pengembang properti diharapkan ikut membantu pemerintah dalam mewujudkan Program Sejuta Rumah,” katanya.