tribun-nasional.com – Kinerja reksa dana saham secara keseluruhan kurang memuaskan investor pada 2022. Melansir OJK nilai aset bersih reksa dana saham anjlok 17,2% dibandingkan 2021.
Pada 2022 NAB reksa dana saham tercatat Rp111,44 triliun dibandingkan pada 2021 sebesar Rp134,6 triliun. Artinya ada sekitar Rp23,53 triliun menguap.
Kinerja produk reksa dana dengan NAB terbesar di Indonesia bisa dikatakan kurang menyenangkan.
Ada enam produk NAB teratas yang kinerjanya tidak mampu mengalahkan IHSG. Tiga diantaranya berakhir di zona negatif.
Sementara sisanya, empat produk reksa dana saham mampu mencatatkan kinerja positif. Meski demikian hanya dua produk saja yang mampu mencatatkan kinerja positif dua digit.
Reksa Dana Schroder Dana Prestasi Plus milik PT Schroder Investment Management Indonesia menjadi jawara kinerja reksa dana saham sepanjang 2022 yakni 12,53% dengan NAB sebesar Rp9,76 triliun. Angka NAB tersebut juga merupakan yang terbesar dalam jenis reksa dana saham.
Diurutan kedua, kembali ditempati oleh produk milik PT Schroder Investment Management Indonesia. Yaitu Reksa Dana Schroder Dana Prestasi yang mampu memberikan imbal hasil dalam setahun sebesar 10,05%.
Bak bumi dan langit PT Manulife Aset Manajemen Indonesia menjadi yang paling apes di antara sepuluh produk reksa dana dengan NAB terbesar.
Reksa Dana Manulife Saham Andalan memberikan imbal hasil minus 14,08% dalam setahun. Sementara Reksa Dana Manulife Dana Saham Kelas A kinerjanya negatif 8,69%.
TIM RISET CNBC INDONESIA