tribun-nasional.com – Jakarta PT Bank Mandiri (Persero) targetkan meraup transaksi Rp 30 miliar dalam acara Garuda Indonesia Travel Fair (GATF) 2022, yang digelar bersama Garuda Indonesia. Jumlah itu didapat dari penjualan tiket promo pesawat untuk berbagai rute yang dihadirkan selama perhelatan festival.
“Kami menargetkan sedikitnya Rp 30 miliar dari transaksi Mandiri kartu kredit di event yang berlangsung pada 28-30 Oktober 2022 ini,” ujar Direktur Jaringan & Retail Banking Bank Mandiri Aquarius Rudianto, Jumat (28/10/2022).
Enam+
Aquarius berkeyakinan, nilai transaksi tersebut utamanya bisa diperoleh dari penjualan tiket untuk rute domesti, seperti yang diharapkan pemerintah.
“Kami memperkirakan, target itu akan dapat diraih, terutama dari perjalanan domestik, mengingat telah semakin membaiknya tren konsumsi masyarakat serta penawaran menarik yang ditawarkan oleh Garuda Indonesia,” tuturnya.
Optimisme senada juga dilontarkan Garuda Indonesia, yang membidik 40.000 tiket bisa ludes terjual habis di acara Garuda Indonesia Travel Fair (GATF) 2022.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra bahkan buka kemungkinan, pihaknya bakal menambah ketersediaan tiket di GATF 2022 bila permintaan terus bertambah.
“Tadi kan dibilang sekitar 40.000 tiket ya. Tapi kita lihat lah dari waktu ke waktu, kalau misalkan desakan masyarakat berlebih, pasti kita akan sedikit-sedikit tambah,” kata Irfan.
Kendati begitu, ia belum mau berbicara soal target transaksi penjualan tiket di GATF 2022. Namun, Irfan menjelaskan, Garuda Indonesia menyediakan tiket penerbangan baik untuk rute dalam maupun luar negeri di festival tersebut.
“Kita juga ada berapa promo ke luar negeri. Tapi kita pengen perjalanan ke dalam negeri lebih banyak dipilih lah sama teman-teman. Kita tak perlu masti-mastiin, kita mengetuk,” pungkas Irfan.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Erick Thohir Bocorkan Rencana Garuda Indonesia Masuk Holding BUMN Pariwisata
Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan persiapan Garuda Indonesia untuk bergabung dengan PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney, selaku holding BUMN pariwisata. Garuda Indonesia masih butuh sejumlah persiapan untuk jadi bagian dari holding BUMN pariwisata.
“Garuda sekarang kan masih langkah kedua. Artinya setelah kemarin restructuring, sekarang penyehatan. Alhamdulillah sudah sehat.Tapi, langkah berikutnya, membesarkan,” ujar Erick Thohir di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Jumat (28/10/2022).
Setelah itu, baru Garuda Indonesia bisa bersinergi dengan InJourney. Dalam tahapan itu, nantinya maskapai pelat merah tersebut bakal berkonsolidasi dengan perusahaan BUMN lain.
“Ini akan dikonsolidasikan dengan seluruh jaringan wisata injourney, termasuk dari pihak-pihak swasta, kita gabungkan jadi ekosistem,” ungkap dia.
Enam+
Konsolidasikan 103 Hotel
Dalam pengembangan holding BUMN pariwisata Erick Thohir juga tengah mengkonsolidasikan 103 hotel milik perusahaan BUMN untuk berada di bawah panji InJourney. Dia tak ingin masing-masing perusahaan pelat merah memiliki hotel sendiri di bawah pengurusannya.
Tak hanya BUMN, holding BUMN pariwisata juga bakal berkolaborasi dengan UMKM, khususnya untuk mengakomodir kebutuhan perangkat di dalam hotel.
“Setelah digabungkan, kita renovasi. Tapi bukan itu tujuan utamanya. Tidak kalah pentingnya juga, seluruh kebutuhan hotel itu disuplai oleh UMKM. Shamponya, sabunnya, handuknya. Jadi kita bisa saling menjaga. Itu yang kita namakan ekosistem,” paparnya.
“Pokoknya yang pasti, tahap pertama 23 hotel, lalu naik ke 40. Itu yang mau kita lakukan, supaya kita bisa agak mandiri. Masa obat aja 90 persen impor,” pungkas Erick Thohir.