tribun-nasional.com – Di awal Februari lalu, CEO Hilton Worldwide, Chris Nassetta, mengaku bahwa keputusannya untuk menjual lagi mobil mewah Porsche 944 adalah keputusan finansial yang paling tepat. Kabarnya, sejak 2007 dia akhirnya memutuskan untuk mengendarai sedan Lexus yang dibeli usai dirinya mendapat jabatan tinggi di Hilton.
Bukan rahasia lagi, kepemilikan mobil memang tak bisa luput dari perhitungan finansial seseorang. Bisa saja, orang sanggup membelinya secara tunai keras, namun tidak punya uang yang cukup untuk merawat dan menjaganya.
Alhasil, mobil akan menjadi aset bak vampir penghisap uang Anda tiap tahunnya.
Sebelum Anda memutuskan untuk membeli mobil, maka ketahuilah bahwa mobil atau kendaraan lain tergolong sebagai aset yang nilainya akan mengalami depresiasi (penurunan).
Dan pastikan pula bahwa Anda memang sanggup mempersiapkan biaya-biaya seperti yang akan dijabarkan di bawah ini.
Adapun komponen yang menjadi biaya operasional mobil antara lain adalah biaya BBM, cuci mobil, dan servis ringan setiap beberapa kilometer.
Makin sering Anda menggunakan mobil Anda dan makin besar kapasitas mesin mobil, semakin besar pula pengeluaran Anda untuk membeli BBM.
Tak heran jika dalam sebulan, bisa saja Anda bisa saja menghabiskan 20% dari penghasilan bulanan untuk hal yang berkaitan dengan biaya operasional hanya dari segi BBM belum termasuk servis.
Jika dalam satu bulan Anda harus melakukan servis, maka jelas sekali bahwa akan terjadi pembengkakan pengeluaran bulanan. Sudahkah Anda mengantisipasi hal ini?
Tidak mungkin bagi pemilik mobil untuk tidak mengganti beberapa komponen mobil yang sudah habis masa pakainya. Biasanya, hal ini dilakukan bersamaan dengan servis ringan.
Berapa besar dana cadangan yang Anda miliki tentunya bergantung dengan seberapa mahal suku cadang mobil Anda. Berikut adalah estimasi harga suku cadang mobil yang harus Anda ketahui:
– Pergantian suku cadang oli mobil Rp 400.000
– Filter oli Rp 30.000
– Filter udara Rp 100.000,
– Kanvas rem Rp 1.000.000
– Oli transmisi 4 liter Rp 500.000
– Busi Rp 250.000
– Aki Rp 700.000,
– Ban mobil 2 pasang Rp 1.200.000,
– Oli mesin & biaya lain-lain Rp 2.000.000.
Total: Rp 6,18 juta.
Dengan estimasi perhitungan ini, maka dalam setahun alangkah baiknya bagi Anda untuk sedia dana minimal Rp 6,18 juta untuk berjaga-jaga.
Besarnya pajak juga bergantung pada tahun pembuatan mobil, kapasitas mesin, dan tipe mobil yang Anda miliki. Ketika Anda tidak mempersiapkan uang perpanjang pajak tahunan mobil, maka besar kemungkinan Anda menggunakan dana darurat untuk pengeluaran yang satu ini.
Satu-satunya produk yang bisa melindungi Anda secara finansial jika mobil Anda hilang atau rusak karena kecelakaan adalah dengan memiliki asuransi mobil.
Kepemilikan asuransi mobil ini sejatinya bukanlah sebuah keharusan jika Anda membeli mobil secara tunai (cash). Namun hal ini setidaknya bisa mengurangi pengeluaran Anda jika sewaktu-waktu Anda mengalami musibah yang tidak diinginkan ke depan.
Premi asuransi dibayar tahunan, dan besarannya pun tergantung dari tipe, lokasi, serta usia mobil Anda.
Patut diketahui juga bahwasannya, asuransi mobil tidak akan menanggung biaya perbaikan 100%. Anda tentu akan dikenakan biaya own risk (OR) yang umumnya sebesar Rp 300 ribuan.
Bukan tidak mungkin, pengeluaran-pengeluaran yang berkaitan dengan mobil memang bisa menguras tabungan Anda. Oleh karena itu, waspadailah hal ini dengan membuat tabungan khusus untuk setiap pengeluaran yang dibayar tahunan, sebut saja seperti asuransi, pajak, dan dana cadangan.
Sisihkan saja uang secara rutin ke tabungan itu kurang lebih 5-10% dari penghasilan bulanan Anda.