tribun-nasional.com – Jakarta – Lion Air memastikan semua jenis pesawat yang dioperasikan telah memenuhi faktor keselamatan, keamanan dan kenyamanan (safety first). Saat ini, Lion Air mengoperasikan Boeing 737-800NG, Boeing 737-900ER, Airbus 330-300CEO dan Airbus 330-900NEO.
Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro menjelaskan, rangkaian perawatan yang komprehensif selalu dilakukan guna mewujudkan operasional penerbangan yang normal dan lancar. Lion Air juga memastikan setiap pesawat dalam kondisi prima dan aman dioperasikan serta dilaksanakan juga persiapan penerbangan secara tepat.
Enam+
“Pengecekan detil seluruh komponen pesawat secara rutin selalu dilakukan sebelum penerbangan baik untuk penerbangan awal atau ketika pesawat transit selama rotasi pesawat berjalan,” jelas dia dalam keterangan tertulis, Jumat (28/10/2022).
Lion Air melaksanakan proactive maintenance atau pemeliharaan dengan menggunakan daftar pekerjaan yang jelas dan selalu melaksanakan perbaikan yang dibutuhkan guna mempertahankan kinerja pesawat udara tetap optimal.
Perawatan pesawat udara dilaksanakan di pusat perawatan pesawat Lion Air Group yaitu Batam Aero Technic (BAT) yang berada di Batam, serta di bandar udara sesuai rotasi pesawat Lion Air.
Menurut Danang, Batam Aero Technic telah mendapatkan sertifikasi standar keselamatan dan keamanan dari Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, Lembaga Administrasi Penerbangan Federal Amerika Serikat (Federal Aviation Administration), Departemen Aviasi Sipil Malaysia (The Civil Aviation Authority of Malaysia), The Civil Aviation Authority of Thailand.
Lion Air secara konsisten menjalankan semua pemeliharaan, pengecekan pesawat udara sesuai dengan program perawatan berjadwal, perawatan rutin: dilakukan setiap malam saat pesawat di bandar udara (remain over night) dan perawatan tidak berjadwal.
“Seluruh pelaksanaan perawatan, pengecekan pesawat di Lion Air didasarkan pada standar regulasi nasional dan internasional, ketentuan yang ditetapkan pabrikan pesawat udara, pabrikan mesin dan pabrikan komponen-komponen lainnya yang ada di pesawat udara,” kata Danang.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Langkah Pemeliharaan
Danang melanjutkan, fase pemeliharaan di Lion Air mencakup empat hal. Pertama adalah Pengecekan dan Pemeliharaan Komponen Pesawat. Dalam tahap ini pemeriksaan dan perawatan kinerja (performa) secara komprehensif dari seluruh komponen pesawat udara, yaitu pada mesin, perangkat tambahan daya, navigasi, peralatan komunikasi, fasilitas pesawat dan lainnya yang terkait.
Kedua adalah Sterilisasi Pesawat. Di tahap ini pengecekan dan penggantian sistem sirkulasi udara pada kabin, termasuk HEPA (High Efficiency Particulate Air) filter yang digunakan sebagai alat penyaring sirkulasi udara di dalam pesawat.
Proses sterilisasi mencakup disinfection, disinsection, fummigasi dan deepcleaning. Menyediakan dan melakukan penyemprotan cairan multiguna pembunuh kuman (disinfectant spray) sesuai prosedur yang berlaku.
Area ruang kokpit, toilet (lavatory), dapur (galley), kompartemen bagasi, meja lipat pada kursi, sandaran kursi, penutup kursi bagian kepala (head cover), penutup jendela dan dinding kabin, karpet dan ruang kargo di bagian bawah kabin pesawat.
Ketiga adalah Pengecekan Pesawat Cadangan. Di sini Lion Air melakukan perawatan khusus untuk pesawat cadangan (standby), dilakukan sesuai ketentuan dari pembuat (pabrikan) pesawat yang disebut sebagai prolong inspection.
Keempat Kebersihan Pesawat dan Peralatan Pendukung yaitu peningkatan kegiatan kebersihan pesawat udara secara berkala dengan metode Aircraft Exterior and Interior Cleaning (AEIC), seperti pencucian dan membersihkan (lap) badan pesawat.
Kebersihan diberlakukan juga untuk peralatan pendukung seperti kendaraan pendorong pesawat (pushback car), bus penghubung (neoplane), tangga masuk pesawat untuk penumpang dan kargo, kendaraan pengangkut barang dan kargo.
Enam+
Mesin Kiri Terbakar, Lion Air Mendarat Darurat di Bandara Soekarno Hatta
Sebelumnya, pesawat Lion Air pesawat dengan nomor penerbangan JT-330 mengalami gangguan mesin sehingga harus melakukan pendaratan darurat. Pesawat ini dikabarkan terbakar pada mesin sebelah kiri dan melakukan pendaratan darurat.
Pesawat Boeing 737-800 ini seharusnya melakukan penerbangan dari Bandara Soekarno hatta Tangerang menuju Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang. Namun karena masalah mesin harus berputar kembali dan mendarat darurat di Bandara Soekarno Hatta.
Pesawat take off pukul 17.13 WIB dan melaporkan ada gangguan pada mesin dan meminta mendarat pada pukul 17.14 WIB. Kemudian pada pukul 17.46 WIB melakukan pendaratan darurat di Bandara Soekarno Hatta.
“Pada ketinggian jelajah 3.000 kaki, pilot merasakan kinerja pada salah satu komponen mesin pesawat tidak sesuai dengan yang semestinya dan menunjukkan perlu segera dilakukan pengecekan,” jelas Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro, Rabu (26/10/2022).
Dalam memastikan faktor keselamatan dan keamanan penerbangan (safety first), pilot memutuskan untuk kembali ke bandar udara asal (return to base) di Bandara Soekarno-Hatta.
Danang mengabarkan, pesawat mendarat secara normal dan aman. Setelah pesawat berhenti dan parkir pada landas parkir (apron), seluruh penumpang diarahkan untuk menuju ruang tunggu guna mendapatkan informasi lebih lanjut.
Proses penunpang keluar dari pesawat (disembark) dilakukan secara normal.