tribun-nasional.com – PT PGN Tbk, sebagai Subholding Gas Pertamina, menambah penyaluran gas bumi melalui jaringan pipa untuk tiga industri di Karawang, Jawa Barat, sebagai awal optimisme kinerja pada 2023.
Area Head PGN Karawang Ade Sutisna dalam keterangannya di Jakarta, Rabu mengatakan pihaknya mulai menyalurkan gas di Karawang yakni ke PT Saltindo Perkasa yang bergerak di sektor produksi garam dengan volume pemakaian 25.000 m3, yang digunakan untuk pengering.
Sebelumnya, Saltindo menggunakan bahan bakar gas terkompresi (CNG), yang disalurkan menggunakan moda nonpipa.
Penyaluran gas perdana juga dilakukan untuk PT Glico Wings, yang merupakan industri ice cream, dengan volume 100.000 m3 untuk pengering dan boiler.
Selain itu, PT Bu Kwang Textile Indonesia, industri di sektor textile footwear akan menyerap gas bumi 50.000 m3 untuk boiler.
“Sama seperti Saltindo, sebelumnya, Glico dan Bu Kwang Textile telah menggunakan CNG. Pelanggan-pelanggan industri telah merasakan kelebihan gas bumi yaitu lebih efisien dari sisi harga dan juga lebih bersih. Dua kelebihan utama ini menarik bagi industri dan pastinya bisa menekan biaya energi maupun emisi karbon,” ujar Ade.
Ia melanjutkan penggunaan energi yang lebih bersih menjadi perhatian dunia, seiring kesadaran akan pelestarian lingkungan.
Ade berharap penggunaan gas bumi yang lebih bersih dari bahan bakar fosil lainnya dapat melengkapi penggunaan teknologi hijau di sektor industri.
Dengan tambahan tiga industri, maka di Karawang total menjadi 167 pelanggan industri. Untuk melayani pelanggan di seluruh area Karawang, PGN memiliki infrastruktur pipa sepanjang 157,36 km dengan volume menyalurkan gas sebesar 83,63 BBTUD.
“Kami optimistis untuk terus menambah penyaluran gas di Karawang, apalagi Karawang merupakan pusat industri besar di Jawa Barat. Ke depan, industri Karawang pasti akan bertumbuh, kami berupaya agar bisa beriringan dengan industri, yang tertarik menggunakan energi gas bumi dapat terus bertambah. Di Jawa Barat, telah terkoneksi dengan jaringan pipa South Sumatera West Java (SSWJ), sehingga dapat lebih terjamin pasokannya,” ujar Ade.
Di Indonesia, pemerintah terus mendorong seluruh sektor, termasuk industri untuk melakukan transisi energi ke energi yang ramah lingkungan.
Pada momentum ini, menurut dia, gas bumi potensial untuk dioptimalkan pemanfaatannya. Dengan demikian, lanjut Ade, selain bisa mendongkrak kinerja dan daya saing industri, besarnya penggunaan gas bumi berkontribusi dalam upaya dekarbonisasi dan pencapaian target net zero emission (NZE) pada 2060 atau lebih cepat.