Bisnis  

Tak Cuma Agenda Pemerintah, Presidensi G20 Juga Bantu Kerja Sama Sektor Bisnis

Tak Cuma Agenda Pemerintah, Presidensi G20 Juga Bantu Kerja Sama Sektor Bisnis

tribun-nasional.com – Jakarta – Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Maritim, Investasi, dan Luar Negeri Shinta W. Kamdani mengungkap, Presidensi G20 Indonesia bukan hanya mengakselerasi agenda pemerintah, tapi juga agenda bisnis. Salah satu tujuannya adalah membawa investasi ke dalam negeri.

“Keterlibatan pelaku usaha akan membantu pemerintah yang lebih supportif terhadap ekonomi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan ekonomi,” kata dia dalam Inspirato Sharing Session bertajuk Sherpa Track G20: Mampukah Percepat Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Indonesia, Jumat (28/10/2022).

Enam+

Dari sudut pandangnya, Shinta melihat ada berbagai tantangan ekonomi global. Dalah satunya soal model ekonomi yang perlu diadaptasi seperti ekonomi berkelanjutan dan digitalisasi.

“Kami bisa melihat tantangan ke depan tak hanya dalam membangun ekonomi ke depan tapi juga membangun lebih baik dan pertumbuhan lebih inklusif dan berklanjutan. Kami lihat keterlibatan yang selamaa ini diperlihatkan masih banyak yang harus dilakukan, butuh investasi dan kerja sama yang signifikan,” paparnya.

Dari sudut pandangnya, Shinta melihat ada berbagai tantangan ekonomi global. Salah satunya soal model ekonomi yang perlu diadaptasi seperti ekonomi berkelanjutan dan digitalisasi.

“Kami bisa melihat tantangan ke depan tak hanya dalam membangun ekonomi ke depan tapi juga membangun lebih baik dan pertumbuhan lebih inklusif dan berklanjutan. Kami lihat keterlibatan yang selama ini diperlihatkan masih banyak yang harus dilakukan, butuh investasi dan kerja sama yang signifikan,” paparnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Bawa Investasi

Shinta yang juga menjabat sebagai Chair B20, forum bisnis di G20, menggandeng Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Ini berkaitan dengan investasi yang disebut akan masuk ke Indonesia, salah satu ‘buah’ dari safari yang dilakukannya ke berbagai negara.

“Jadi disini kami kerja smaa dengan Kementerian Investasi, kami advokasi project di Indonesia yang kami bawa saat keliling ke beberapa negara. Kami roadshow ke 16 negara bawa project untuk investor yang tertarik ke indonesia,” kata dia.

“Selain manfaat multilateral, kita juga bawa kesempatan indonesia bisa menjadi promotor project yang ada,” tambahnya.

Enam+

Indonesia Buka Jalan Stabilitas Ekonomi Dunia

Sekretaris Menteri Koordinator bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menyebut kalau Indonesia bisa membuka jalan bagi stabilitas ekonomi dunia. Ini jadi salah satu dampak dari Presidensi G20 Indonesia.

Susiwijono mengatakan, sejalan dengan tema G20 Indonesia, Recover Together, Recover Stronger, pihaknya akan mengedepankan kepentingan kerja sama. Kemudian, juga kolaborasi bersama-sama supaya tidak ada yang tertinggal.

“Indonesia mendukung penggalangan kerja sama ekonomi multilateral, membuka jalam bagi stabilisasi perekonomian dunia, dan memfasilitasi suasana kondusif untuk pemulihan ekonomi dunia yang berkelanjutan terutama pada masa pasca pandemi ini,” paparnya dalam Inspirato Sharing Session bertajuk Sherpa Track G20: Mampukah Percepat Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Indonesia, Jumat (28/10/2022).

Menurutnya, forum G20 memiliki dampak yang sangat signifikan terutama untuk pemulihan ekonomi dunia. Langkah ini, mengacu pada tiga pendekatan utama.

Pertama, melalui peningkatan penguatan kerja sama multilateral. Hal ini dibutuhkan saat eskalasi tensi geopolitik dunia.

“Dimana pada masa seperti ini eskalasi tensi geopolitik menyebabkan tidak mudahnya menjaga dialog antar negara karena itu diharapkan forum G20. Ini bisa menjadi forum dialog yang dpat memfokuskan pada untuk upaya penyelrsaian dampak krisis global,” terangnya.

Enam+

Kesepakatan Konkret

Kedua, melalui pendekatan kesepakatan konkret atau concrete deliverables. Kesepakatan ini bisa dalam bentuk kerja sama bisnis maupun kerja sama antar pemerintah negara. Sementara, poin ketiga, pihaknya ingin ada penetapan arah kebijakan ekonomi dan keuangan ke depan.

“Sebagai salah satu aksi nyata, jadi presidensi G20 2022 ini, yang berbeda dari presidensi G20 sebelumnya kita mendorong adanya konkret deliverable, sesuai arahan bapak presiden supaya presidensi ini memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Indonesia dan masyarakat dunia,” ungkapnya.

“Serta yang paling penting adalah meningkatkan profil dan exposure Indonesia di mata dunia,” tambah dia.